Kegiatan Bilal

2:34 AM
Kegiatan Rutin
  1. Tahfiz : Ziyadah (Menambah Hafalan), Muraja'ah (Mengulang Hafalan)
  2. Ta'lim : Kitab Tauhid (Selasa Subuh) , Tafsir Ibnu Katsir (Rabu Subuh), Bahasa Arab (Kamis Isya), Tanwirul Qulub(Sabtu Subuh)
  3. Rihlah : Sabtu / Ahad Pagi
Jadwal Ta'lim
 Pengisi : K.H. Drs. Djalaluddin Asysyatibi
  1. Fathul Majid Syarh Kitab Tauhid : 
    • Penjelasan Kitab Tauhid yang dikarang oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab. Peserta terbuka untuk umum khususnya bagi para asatidz dan santri.
  2. Mukhtasar Ibnu Katsir : 
    • Ringkasan tafsir Ibnu Katsir yang dikarang oleh Syaikh Ali Ashshabuni
  3. Alfiyah : Bahasa Arab
  4. Tanwirul Qulub :
  5. Fiqh Annisaa : Fikih Wanita
  6. Pengajian : Pengajian Ciampel (Pengajian tematis DKM Masjid Ciampel), Pengajian Ibu-Ibu Warga (Pengajian tematis), Liqo Ummahat (Pengajian tematis)
Read On 0 comments

Kegiatan Rutin

6:09 AM
Kegiatan Rutin :
  1. Tahfiz : Ziyadah (Menambah Hafalan), Muraja'ah (Mengulang Hafalan)
  2. Ta'lim : Kitab Tauhid (Selasa Subuh) , Tafsir Ibnu Katsir (Rabu Subuh), Bahasa Arab (Kamis Isya), Tanwirul Qulub(Sabtu Subuh)
  3. Rihlah : Sabtu / Ahad Pagi
Read On 0 comments

Profile Santri BILAL

5:49 AM
Dia bernama Jalu Naradi. Orang-orang memanggil dia Jalu. Orangnya
ramah. Dia dilahirkan di Jakarta 14 September 1988. Hingga saat ini,
dia berstatus sebagai mahasiswa Teknik Mesin ITB 2006. Alamat rumahnya
adalah Jl Albaido RT 07 RW 06 No 81A Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Amanah yang dipegangnya di Bilal adalah Qismut Thullab. Bagian ini
berfungsi untuk mengawasi para santri Bilal ketika kegaitan wajib di
Bilal berlangsung yaitu ba'da Shubuh sd 06.00 WIB dan ba'da maghrib sd
20.00 WIB. Jadi setiap santri yang tidak bisa hadir pada waktu-waktu
tersebut harus memberikan kabar kepadanya disamping harus mengabari
Ustadz. Motifasinya dalam menghafal Al-Quran adalah Membahagiakan
kedua orang tuanya kelak di akhirat dan Membentuk keluarga dengan
mendidik anak menjadi anak yang ulama yang intelek dan intelek yang
ulama.

Hasan adalah nama panggilannya. Nama lengkapnya adalah Hasan
Sirojuddiin. Dia dilahirkan pada tanggal 30 Juni 1989 di Jakarta.
Saat ini dia berstatus sebagai mahasiswa Teknik Elektro ITB 2006.
Selain kesibukannya sebagai mahasiswa, dia juga mencoba meniti
karirnya dibidang entrepreuner dengan membuka bisnis jamur yang diberi
nama "Mushroom Mania". Dia berasal dari Jl K.H. A. Madani No 121 RT 08
RW 09 Jati Makmur Pondok Gede, Bekasi. Amanah yang diterimanya di
Bilal adalah sebagai Qismut Ta'lim. Bagian ini berfungsi untuk
memfasilitasi hal-hal yang dapat mendukung keberjalanan ta'lim yang
ada di Bilal seperti membuat presensi setiap ta'lim. Motivasi
menghafal Al-Quran ingin memperoleh kedudukan yg tinggi di sisi Allah
SWT.

Dia bertubuh mungil, hobbynya surfing di dunia maya. Orang-orang
menyebutnya Ujang. Nama lengkapnya adalah Ujang Ma'hud. Dia dilahirkan
pada tanggal 14 Desember 1995 di Lampung. Statusnya saat ini adalah
siswa SMA Al-Burhan kelas I. Dia berasal dari Mekar Sari, Kalianda
Lampung. Motivasinya dalam menghafal Al-Quran adalah ingin mendapatkan
surga firdaus dan memperoleh ridho Allah SWT.

Orangnya supel dengan siapa pun baik dari kalangan tua maupun muda dan
senang bercanda. Panggil dia Uzi... Nama lengkapnya adalah Ahmad
Fauzi. Dia dilahirkan di Garut, 25 November 1995. Sekarang dia
bermarkas di Jl Tubagus Ismail VIII No 60 RT 5 RW 8. Hingga saat ini
dia berstatus sebagai siswa SMA Al-Burhan, satu angkatan dengan Ujang.
Motivasi dia dalam menghafal Al-Quran adalah ingin membahagiakan kedua
orang tuanya di akhirat kelak sebagai bentuk bakti anak kepada kedua
orang tuanya.

Dilihat dari postur tubuhnya orang-orang pasti dapat mengenalinya.
Kenapa? Karena dia santri yang postur tubuhnya paling tinggi diantara
santri yang lain. Orang-orang memanggilnya rido. Nama lengkapnya
Muhammad Rido Faruq Islamy. Alamat tinggalnya adalah Jl. Raya Cililin
No 73 Kec Cililin Kab Bandung Barat RT 05 RW 08, 40562.  Statusnya
saat ini adalah sebagai mahasiswa Teknik Sipil Polban 2008. Amanah
yang dia emban di Bilal adalah sebagai Qismu Lughoh. Bagian ini
berfungsi untuk memperkenalkan para santri ke bahasa Arab, misalnya
dengan mengadakan mufrodat-mufrodat sederhana. Motivasi dia dalam
menghafal Al-Quran adalah sebagai bentuk bakti dia terhadap kedua
orang tuanya.

Hal yang paling mencolok dari orang yang satu ini adalah rambut yang
tidak rapih alias berantakkan matanya yang layu. Orang-orang
memanggilnya Ruqy. Nama lengkapnya adalah Mohammad Ruqy Faishal
Islamy. Dia adalah saudara kandung dari Rido. Makanya jangan aneh jika
namanya memiliki pola yang sama yaitu MRFI. Dia tinggal di tempat yang
sama dengan Rido. Statusnya sekarang adalah mahasiswa fisika ITB 2007.
Amanah yang dipegangnya di bilal adalah Qismul 'Ilan. Bagian ini
bertanggung jawab terhadap media publikasi Bilal terutama blog.
Motivasi dia dalam menghafal Al-Quran adalah ingin terjaga dari
perbuatan maksiyat dan ingin menjadi salah satu orang yang menjaga
Al-Quran dari kepunahan dan pemalsuan.
Read On 0 comments

Profile BILAL

5:44 AM


Yayasan Bilal ( Bina Insan Lil' Amal) didirikan pada tahun 2005 oleh
Drs. K.H. Djalaluddin Asy-Syatibi. Yayasan ini bergerak dalam bidang
sosial pendidikan di Bandung dengan alamat sekarang Gg. Pesantren
Timur II No 7 RT 02 RW 06 Kec. Cibeunying Kaler Kel. Cigadung Kota
Bandung 40191 Telp. 022-82522473
Read On 0 comments

Muhammad Luthfi : Abah Ingin Anaknya Hafizh Qur'an

8:44 AM

foto: SMAIT DQ

(Muhammad Luthfi, Santri kelas I SMAIT Darul Qur’an Serpong)

Bismillahirrahmanirrahim washalatu wassalaam ‘alaa rasulillahi amma ba’du;

Dulu, sebelum saya masuk pesantren Darul Qur’an Mulia saya sudah bertekad untuk masuk pesantren dan ketika itu belum ada keinginan untuk menghafal Al-Qur’an. Tujuan saya masuk pesantren ketika itu hanya ingin belajar, bisa berbahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman. Tetapi ketika saya telah masuk ke Pesantren Darul Qur’an Mulia ini, dan saya perhatikan teman-teman yang rata-rata mempunyai hafalan Al-Qur’an yang jauh di atas saya, maka saya mulai mengerti tujuan pesantren ini, yaitu; Menghafal Al-Qur’an.

Apa lagi setiap hari pasti ada ustadz selalu menyampaikan taushiah tentang Al-qur’an, besarnya balasan bagi orang yang membacanya, memahaminya dan yang mengamalkannya dalam keseharian. Dalam hati saya ketika itu muncul tekad yang kuat, “yah…. menghafal Al-Qur’an Insya Allah mudah, dari pada saya harus menghafal kitab kuning yang biasa dilakukan warga kampung halaman ditempat saya tinggal”.

Dan setelah beberapa bulan berada di sini, kakak saya yang ketiga memberitahu bahwa sebenarnya sebelum Abah meninggal tahun 2000 (ketikaitu saya baru berumur lima tahun), beliau sempat memberi washiat bahwa beliau berharap di antara anak laki-lakinya harus ada yang menghafal Al-qur’an, karena beliau juga sangat ingin menjadi seorang Hafizhul Qur’an. Karena beliau sudah terlanjur sibuk dan tidak ada waktu khusus untuk menghafal, maka beliau ingin anaknya ada yang menghafal Al-Qur’an. Ini menjadi motivasi bagi saya, agar dapat membahagiakan kedua orang tua saya, agar di akhirat nanti mereka dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih terang dari cahaya matahari.

Dari situ kemudian saya mulai bersungguh-sungguh meskipun di dalam kesungguhan itu ada tantangan yang begitu besar. Sehingga terkadang saya mengalami kesedihan, kesusahan, tapi lambat laun saya mulai terbiasa. Kakak saya pun selalu memberikan motivasi agar saya terus semangat, dan terakhir yang sering saya lakukan adalah bersilaturrahim kepada para guru, saudara, dan tetangga. Kepada mereka saya selalu meminta doa agar terus istiqamah dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an.

Alhamdulillah di kelas satu smp, saya dapat menyetorkan 7 juz dengan musyrifnya Ust. Syahrial dan Ust. Musa. Pada tahun kedua, saya dapat menambah hafalan menjadi 17 juz. Dan pada tahun ketiga, saya menambah hafalan menjadi 26 juz. Pada tahun keempat ini setelah dua bulan duduk di bangku SMA, saya dapat mengkhatamkan hafalan Al-qur’an saya. Sehingga saya menghafal Al-Qur’an di sini kurang lebih 3 tahun 2 bulan. Alhamdulillahirobbil alamin. Semoga dapat menjadi motivasi bagi teman-teman untuk segera mengkhatamkan hafalannya di pesantren ini…….

MUHAMMAD LUTHFI

Read On 0 comments

Muhammad Saihul Basyir : Hafizh Sejak SD

8:38 AM

(Muhammad Saihul Basyir, Santri kelas III SMPIT Darul Qur’an Serpong)

Pengalaman

Pertama kali saya datang ke pesantren ini saya langsung beradaptasi dengan lingkungan ma’had (pesantren). Saya merasa bahwa inilah tempat saya. Dimana saya hidup mandiri dan meghafalkan Al-Qur’an.

Sebenar nya saya sudah mengkhatamkanAl-Qur’an ketika di SDIT AL-HIKMAH pela mampang Jak-sel . Ketika itu saya hanya menyetorkan sampai juz 28. Musyrif saya di SDIT menyuruh saya berhenti karena merasa bahwa saya sudah hafal juz 29 & 30 lewat mendengar. Akhirnya saya lulus dengan predikat hafalan 30 juz. Namun di ma’had ini saya merasa tidak mempunyai hafalan. Melihat kakak kelas yang hafalannya lancar dan atas dasar perintah ustadz, akhirnya saya mengulang kembali hafalan saya dari awal (juz pertama).

Dengan niat ikhlash dan ber-tasabaqul khairat, pada semester satu tahun pertama (2008), saya berhasil melancarkan dan melekatkan hafalan hingga akhir surah al-an’am (7,5 juz). Pada waktu itu saya berhasil memenangkan lomba beasiswa tahfidz yang diadakan di ma’had. Sekaligus meraih ranking pertama di kelas (VII). Pada semester 2, Musyrif tahfidz saya menyuruh saya untuk mempersiapkan musabaqah hifdzil qur’an akhir semester kategori 10 juz. Namun di semester 2 ini saya merasakan pemerosotan hafalan maupun di kelas. Hingga akhirnya saya hanya mendapatkan juara empat dan berhasil mempertahankan ranking di kelas.

Di kelas 2 saya bertekad bahwa saya hanya akan konsentrasi ke tahfidz dan agak mengesampingkan pelajaran kelas. Karena lomba beasiswa tahfidz kali in,i saya diikutkan 15 juz. Saya pun berhasil mendapatkan posisi ke-dua di lomba ini dan berhasil mempertahankan ranking di kelas. Dengan adanya perestasi ini saya menyimpulkan bahwasannya saya akan mempertahankan cara ini. Sampai sekarang terbukti (24/6/10) saya hampir bisa mempertahankan prestasi saya hingga ujung kelas dua dengan mengikuti Musabaqah Hifzhil Qur’an tingkat 20 juz.

Semua prestasi yang saya dapat ini tentu saja bukan atas usaha sendiri. Tapi juga dukungan dan doa dari para Asatidzah, teman serta kakak-kakak kelas” untuk menjadi yang terbaik.

Saat mengikuti musabaqah 15 juz sebenarnya saya sudah melancarkan 20juz. Dan di saat mengikuti musabaqah 20 juz saya sudah mengulang 30 juz kurang setengah juz. Dan di malam ini (24/6/10) alhamdulillah saya berhasil merampungkan 30 juz untuk yang kedua kalinya.

Kiat-kiat Dalam Menghafal Al-Qur’an

1. Menghafal satu hari satu halaman lalu diulang seiap habis sholat 5 waktu di hari pertama menghafal.

2. Di hari kedua menyetorkan halaman baru dengan pengulangan halaman yang telah disetorkan di hari pertama.

3. Di hari ketiga mengetoran halaman baru dengan pengulangan 2 halaman yang telah disetorkan 2 hari sebelumnya dan begitu seterusnya (batas pengulangan minimal 3 hari).

4. Di hari keenam (akhir pekan) menyetorkan seluruh hafalan yang telah dihafal pekan itu.

Kiat-kiat Memuraja’ah Hafalan

1. Hafalan yang disetorkan di pagi hari harus diulang setiap kali sehabis sholat fardhu

2. Seluruh hafalan yang sudah ada, harus terulang semua dalam waktu satu pekan. Misalkan saya mempunyai hafalan 6 juz, maka dalam waktu seminggu seluruh hafalan itu harus terulang. Dengan cara Jumlah Hafalan dibagi jumlah Hari dalam sepekan.

3. Diusahakan mengulang hafalan dalam shalat malam. Karena pada waktu itu hafalan yang di muraja’ah atau dihafal akan sangat melekat dengan cepat.

4. Lalu berdo’a untuk dikaruniai hafalan yang kuat.

Misalnya: “Allahumma ij’al hifdzii qawiyyan, wa ij’al hifdzi yajrii kamaa jaraa al ma’a, wa ij’al hifdzii mubaarakan”.(Ya Allah, Jadikanlah hafalan saya hafalan yang kuat. Ya Allah, jadikan hafalan saya mengalir seperti mengalirnya air, dan jadikan hafalan saya penuh keberkahan dari-Mu).

5. Lalu menyetorkan hafalan ke teman yang juga mempunyai hafalan yang sama banyak dan kuat (partner).

Di samping itu dengan adanya lomba-lomba (Musabaqoh Hifzhil Qur’an) yang diadakan di ma’had, kami (santri) terbantu menjaga hafalan kami. (November 2010).

Sumber


Read On 0 comments

Afzalurrahman Assalam, Hafizh Quran ITB

2:54 AM
klik untuk memperbesar

Jangan salah sangka jika hafizh quran atau orang yang hafal quran 30 juz hanya ada di pesantren atau hanya sekolah di bidang keagamaan saja. Tak sedikit yang menempuh pendidikan formal di bidang selain agama. Contohnya yang ada di Institut Teknologi Bandung Seorang mahasiswa yang hafal 30 juz quran, Afzalurrahman Assalam namanya. Mahasiswa Teknik Geofisika angkatan 2004 ini telah hafal al quran sejak duduk di bangku SMP. Melalui perbincangan via internet, Aaf, begitu ia akrab disapa menceritakan sedikit pengalaman menghafal quran hingga biaya kuliah yang ia tanggung sendiri.

Motivasi menghafal quran, Aaf akui keinginannya agar termasuk golongan yang Allah berikan keistimewaan di akherat kelak. Ketika sekolah di MTs (setingkat SMP), Aaf mengikuti program menghafal quran di Ponpes Al Hikmah, Cirebon. Dalam waktu kurang dari 3 tahun, Aaf telah menghafal seluruh isi quran. Menurutnya dengan menghafal quran, hatinya menjad tenang dan selalu menjadi juara kelas saat di MTs. Hingga kini pun diyakininya dengan menghafal dan berinteraksi dengan quran, emosinya lebih stabil dan tenang walau menghadapi persoalan seberat apapun. ”Membaca dan mendalami quran sudah menjadi hiburan khusus bagi saya” tukasnya.

Keberhasilan yang dicapainya diyakini tak lepas dari didikan orang tua. Selain pendidikan quran sejak kecil, penjagaan orang tua terhadap anak-anaknya yang ketat diakuinya menjadi kunci kesuksesannya. ”Gemblengannya setiap hari tidak boleh nonton televisi sebelum meyelesaikan tugas-tugas sekolah” akunya. ”(Pesan) yang paling saya ingat adalah motto mereka we are born to be the champ,” imbuh sulung dari sebelas bersaudara ini. Dalam menghafal quran menurutnya yang terpenting adalah semangat dan komunitas yang mendukung. Oleh karena itu saat di SMA dan sekarang kuliah, Aaf selalu mencari komuitas penghafal quran agar hafalannya terjaga.

Walaupun merupakan anak anggota DPR RI, Aaf memenuhi biaya kuliahnya secara mandiri, ”biaya kuliah dari bisnis (percetakan) sejak dua semester ini”, akunya yang menanam modal pada bisnis percetakan di Yogyakarta.

Selain membaca quran di waktu luangnya, Aaf juga senang menulis termasuk di blog pibadinya.”(Bahkan) lolos dalam seleksi Pertamina Youth Program (PYP) IV tahun ini karena (kemampuan) menulis terlebih dulu”, ungkap peserta Program Pembinaan SDM Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri angkatan III regional Bandung ini.

Lebih banyak terlibat di organisasi luar kampus, membuat Aaf lebih banyak berinteraksi dengan masalah-masalah kemasyarakatan. Tergabung dalam Forum Indonesia Muda angkatan IV memberikan kesempatan padanya memperjuangkan RUU APP ketika pemerintah melakukan dengar pendapat masyarakat sebagai wakil mahasiswa. Aktif di bagian kepemudaan Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia, menjadi narasumber acara TV Sahur Ramadhan di Lativi tahun 2004, dan pembicara acara dialog di MQTV tahun 2007 salah satu pengalamannya. Tak mengherankan jika akhir bulan januari 2008 nanti, Aaf akan diundang ke Thailand oleh KBRI dan komunitas muslim Indonesia di sana.

Di ITB sendiri, Aaf merupakan anggota MPO Majelis Ta’lim (Mata) Salman. ”(Selebihnya) mendukung aktivitas-aktivitas kampus (ITB) supaya lebih banyak berkontribusi kepada masyarakat” yang menurutnya masih minim dilakukan. ”(Setidaknya) kurangi konsumsi BBM bagi yang membawa mobil, ini isu global warming, jangan tenggelam dalam dunia hedonisme”, pesannya.

Read On 0 comments

Komitmen Tahfizhku

2:22 AM
Kemarin ana dan santri-santri BILAL yang lain dikasih lambar komitmen tahfizh tahun 2011 oleh ustadz.  Di dalam lembar komitmen tersebut terdapat beberapa pertanyaan dan diantaranya adalah berap target tambahan hafalan di tahun 2011.

Hemm, ana ga berani pasang target tinggi-tinggi karena padatnya jadwal sekolah. Terlebih lagi semester depan adalah semester dua dan ana ingin masuk jurusan IPA, karena itu ana harus belajar lebih giat lagi.

Bismillah, insya Allah ana berkomitmen untuk menambah 0.5 halaman per hari, jadi target tambahan hafalan ana selama tahun 2011 adalah 7 juz.

Mohon do'a dari antum ya..


Bandung, 6 Januari 2011


                                                                                                                                       Ujang Ma'hud
Read On 2 comments

Nizar : Manager PT Telkom yang Hafal AlQur'an

11:18 PM
Saudara kita – Nizar, seorang Manager di PT Telkom, bapak 3 anak, usia 37 th – telah berhasil menghafal Al Qur’an 30 juz dalam waktu yang relatih singkat yaitu sekitar 1,5 th. Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar.



Berikut ini kisah yang beliau sampaikan dalam acara MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) di masjid Al Hikmah TELKOM Divre 3 Sabtu, 11 April 2009.



Membangun motivasi antara lain dengan cara:


* Ketika umroh (alhamdulillah mendapat penghargaan dari perusahaan) berdo’a agar dijadikan oleh Allah sebagai bagian dari orang-orang penghafal Al Qur’an.
* Menanamkan dalam diri untuk tidak mengingkari nikmat Allah yang telah begitu banyak Allah berikan.
* Berazam untuk tidak kembali kepada kemaksiyatan (menghambur-hambur waktu, suka marah kepada istri, dll).
* Saya harus hafal Al Qur’an sebelum usia 40 th.


Metoda yang dipakai oleh beliau dalam menghafal Al Qur’an antara lain sebagai berikut:


* Kegiatan menghafal didahului dengan belajar tahsin (membaguskan bacaan Al Qur’an). Di sini ditanamkan bahwa kegiatan tahfidz tidak akan berhasil baik jika bacaan (tilawah Al Qur’an) belum baik dan benar sesuai kaidah yang benar. Nizar belajar tahsin di MAQDIS pimpinan ustadz Syaiful Islam Mubarok, Lc, MAg.

* Nizar berusaha menghafal solitair tanpa guru dan sudah berhasil menghafalkan 8 juz, namun untuk menambah hafalan dirasa berat sekali jika tanpa guru, oleh karena itu memutuskan untuk belajar tahfidz (hafalan) di masjid Habiburrahman (PT DI) di bawah asuhan ustadz Abdul Azis Abdur Rauf, Lc (al hafidz).

* Quantum Memori Al Qur’an (sebuah metode yang dipakai oleh Yayasan Baitul Hikmah Bandung yang juga dipakai oleh ESQ-nya Ary Ginanjar Agustian).
* Pilih salah satu dari 2 tipe penghafal:

* TIPE LAMBAT: tidak akan menambah hafalan jika hafalan lama belum sempurna betul, sehingga waktu banyak dipakai untuk mengulang-mengulang hafalan.
* TIPE CEPAT: lebih dipentingkan setoran tambahan, jika dirasa sudah hafal, langsung setor kepada pembimbing dengan mengesampingkan terlebih dahulu kegiatan mengulang hafalan.



Kiat-kiat yang dipakai Nizar antara lain sebagai berikut:



* Atur kembali ”jadwal hidup”, bangun jam 12 malam, manfaatkan waktu sampai shubuh untuk menghafal yang baru dan mengulang hafalan.
* Alokasi waktu yang paling mudah dikurangi adalah waktu tidur, resikonya bulan-bulan pertama bakal ngantuk sebagai tantangan utama, namun selanjutnya akan teratasi.
* Memanfaatkan ”waktu-waktu tunggu” untuk menghafal dan mengulang hafalan, antara lain: Menunggu rapat dimulai, Menunggu lampu hijau menyala,Saat-saat macet, ”Waktu break”, daripada ngobrol nggak jelas, lebih baik untuk menghafal.

* Beristiqomahlah dalam menghafal dengan cara: Selama menghafal perbanyak beramal sholeh, menjaga sedemikian rupa sehingga sholat fardhu tidak terlambat, meski hanya terlambat takbiratul ihram.
* Menambah ibadah sunah (sholat tahajud, sholat rawatib shoum sunah).

* Menjaga perut karena sangat rawan dan berpengaruh terhadap penyakit ”ngantuk”.
* Sensitif terhadap makanan yang halal, selalu memperhatikan label halal terhadap makanan kemasan.
* Menambah infaq.

* Banyak berdo’a agar dimudahkan oleh Allah, karena senjata pamungkas muslimin adalah do’a.


Closing remark:

”Kesibukan di kantor tidak mengurangi kesempatan berinteraksi dengan Al Qu’an”



Kiat-kiat yang disampaikan oleh ustadz Abdul Azis Abdur Rauf, Lc (al hafidz):



* Jangan merasa cukup dengan apa yang sudah kita lakukan. ”ah, tadi pagi kan sudah membaca Al Qur’an, sekarang tidak perlu”. ”ah, kemarin kan sudah, sekarang tidak usah” harus dihilangkan.

* Berusahalah untuk merasakan kenikmatan dan mendambakan kenikmatan berlama-lama berinteraksi dengan Al Qur’an

* Yakinlah atas mu’jizat Al Qur’an sehingga kita bisa merasakan keagungan Al Qur’an

* Benchmark: rokok saja (yang jelas-jelas tidak ada gunanya bahkan haram menurut fatwa MUI) bisa membuat orang ”sangat akrab”, masa tidak bisa akrab dengan Al Qur’an

* Perbanyak tilawah Qur’an dengan belajar dari best practice: Abu Hanifah sepanjang hayatnya mengkhatamkan Al Qur’an 7000 x (anggap saja umurnya 70 th, sehingga kurang lebih sepekan khatam 2 kali)

* Tidak memakai ”tapi” dalam membangun motivasi. ”saya ingin menghafal Al Qur’an, tapi kan saya sibuk”, ”tapi kan saya sudah 60 th”, ”tapi kan saya harus berinteraksi intensif dengan anak’, ”tapi kan …. tapi kan … tapi kan …” hilangkan ”tapi”, ganti dengan YAKIN, YAKIN dan YAKIN

* Jika sudah YAKIN, lanjutkan dengan ”BERAKSILAH”, yaitu perbanyak tilawah dan hafalan

* Cari dan tumbuhkan segala macam alasan agar tekad bulat selalu terjaga

* Tinggalkan logika manusia (terlalu banyak yg dihafal, sibuk, sudah tua, dll) yang bisa menghambat semangat menghafal Al Qur’an

* Konsentrasi pada ”AKSI”, jangan konsentrasi pada hasil dan jangan memikirkan kendala

* Jangan jadikan usia sebagai kendala, banyak sudah contoh saudara kita yang berhasil menjadi penghafal Al Qur’an dalam usia yang sudah lanjut

* Targetkan ”Al Fatihahkan” semua surat dalam Al Qur’an (hafal betul seperti menghafal Al Fatihah)

* Tetapkan target, misal ”sebelum usia 40 th, saya harus sudah menghafal Al Qur’an). Target yg paling baik adalah ”sebelum tutup usia, saya harus sudah selesai menghafal Al Qur’an”, karena usia manusia tidak ada yang tahu, sehingga kita akan semangat setiap saat untuk menghafal.

* Tanamkan dalam diri bahwa hidup hanya sekali dan sebentar, harus manfaatkan waktu yang sekali dan sebentar ini untuk menghafal Al Qur’an

* Sering-seringlah mentafakuri kehidupan

* Perbanyak berdoa dan beramal sholeh



”Semoga kita semua ditakdirkan oleh Allah menjadi bagian dari para penghafal Al Qur’an”
Read On 3 comments

Download

Followers